Program Pelatihan Keterampilan Membuat “Tempat Pensil dari Stik Es Krim”

Disusun oleh
Fidza Asri Ghaliyati
1515106202

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kepada Allah, yang telah memberikan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Program Pelatihan Ketrampilan Membuat Tempat Pensil dari Stik Es Krim”. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Dra. Nontje Evilien Egetan, M.Pd selaku dosen mata kuliah monitoring, supervisi dan pelaporan program PLS yang telah memberikan petunjuk serta arahan kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari hanya manusia biasa yang tak luput dari adanya kesalahan dalam penulisan ini. Oleh sebab itu, penulis menerima adanya kritikan atau pun saran dari berbagai pihak wabilkhusus dari dosen mata kuliah monitoring, supervisi dan peloaporan program PLS.
Semoga apa yang disajikan oleh penulis dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membaca, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Jakarta, Mei 2012

Penulis

Bab I
PENDAHULUAN

A. Identifikasi Kebutuhan

Pada hari selasa, 8 Mei 2012. Saya melaksanakan identifikasi masalah dan kebutuhan di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur. Sasaran identifikasi yang saya lakukan sebanyak 130 orang, akan tetapi karna terbatasnya waktu dan banyaknya remaja yang menjadi sasaran, maka kami menetapkan beberapa sampel yang menjadi kegiatan identifikasi masalah yang kami lakukan. Adapun jumlah sampel yang kami identifiasi sebanyak 50 orang. Mereka sangat antusias sekali pada saat mengikuti kegiatan identifikasi dan kebutuhan yang lakukan. Mereka tidak malu dan canggung didalam mengemukakan pendapatnya, hal itu karena mereka sudah menganggap kami sebagai bagian dari mereka.
Dalam melakukan identifikasi dan kebutuhan pada remaja di PSBR Bambu Apus Jakarta Timur kami menggunakan teknik angket, wawancara, dan juga PRA. Saya menggunakan 3 teknik identifikasi dimaksudkan untuk mendapatkan data-data masalah se maksimal mungkin. Supaya saya nantinya dapat merumuskan program yang tepat bagi para remaja yang terdapat di PSBR.
Berdasarkan hasil diskusi saya dengan, remaja serta pihak terakait lainnya, ternyata masih terdapat beberapa permasalahan dan kebutuhan yang terdapat di remaja PSBR Bambu Apus Jakarta Timur. Permasalahan dan kebutuhan tersebut ada yang tergolong sangat penting dan harus segera diselaikan dan ada juga masalah yang memang bisa di selesaikan belakangan. Permasalahan tersebut khususnya dalam bidang keterampilan.
Berdasarkan uraian diatas, maka berbagai usulan alternatif pemecahan masalah dan jenis program yang saya sarankan sebagai berikut :
1) Pelatihan ketrampilan membuat tempat pensil dari stik es krim
2) Pelatihan ketrampilan membuat Vas bunga dari tanah liat
3) Pelatihan ketrampilan membuat tas dari bungkus kopi

B. Prioritas Program

Pada data diatas, dapat dilihat mengenai permasalahan/kebutuhan yang terdapat di lingkungan PSBR, khususnya para remaja. Permasalahan tersebut belum tersentuh atau diatas oleh pihak PSBR. Oleh sebab itu, setelah di identifikasi kebutuhan dan terpapar alternative penyelesaian permasalahannya maka harus segera dilaksanakan program-program tersebut.
Pelaksanaan program-program tersebut tidak dapat dilaksanakan secara langsung. Akan tetapi, harus ada program yang didahulukan/diprioritaskan karena permasalahan tersebut memang sangat penting sekali dan perlu untuk diselesaikan. Setelah itu kemudian melaksanakan program-program lainnya yang memang terkait dengan usaha pemberdayaan bagi para remaja PSBR.
Supaya kami lebih objektif didalam memprioritaskan program tersebut, maka peneliti memilih untuk menggunakan matriks prioritas program didalam memprioritaskan program yang ada. Sehingga peneliti dapat meilihat secara objektif program yang memang tepat untuk peneliti prioritaskan.
Supaya lebih jelas berikut ini adalah matriks prioritas program yang peneliti gunakan:


MATRIKS PEMILIHAN PROGRAM
PROGRAM

KRITERIA Ketrampilan membuat tempat pensil dari stik es krim
Keterampilan membuat Vas bunga dari tanah liat
Keterampilan membuat tas dari bungkus kopi

1. Keterbatasan sumber daya 2 3 1
2. Pengembangan potensi 3 2 1
3. Peningkatan motivasi 3 1 2
4. Efektivitas biaya 3 1 2
5. Kesinambungan 2 1 3
6. Perbandingan manfaat 3 1 2
7. Kemungkinan swadaya 2 3 1
8. Hubungan alat dan tujuan 3

2 1
9. Kemampuan alat dan biaya 3 2 1
Total 24 16 14

Catatan
1. Nilai untuk setiap kriteria berdasarkan jumlah program (misal: Jumlah Program ada 3, maka skalanya 1-3)
2. Nilai untuk setiap kriteria pada setiap program tidak boleh sama
3. Jumlah skor total terbesar merupakan prioritas pertama
Dari data tabel diatas, maka dapat kita ketahui bahwa program yang paling tinggi nilainya yaitu program keterampilan membuat tempat pensil dengan jumlah 24, kemudian program keterampilan membuat vas bunga dengan jumlah 16, dan yang paling sedikit yaitu program keterampilan membuat dengan nilai 14.
Maka dari itu saya memilih program keterampilan membuat tempat pensil dari stik es krim..
C. Pelaksanaan dan Hasil Yang Diharapkan
Pelaksanaan dan hasil yang akan dicapai dalam pelaksanaan program pelatihan ini yaitu warga belajar dapat menjadi seorang yang ahli dalam membuat tempat pensil dari stik es krim. Sehingga warga belajar nantinya dapat membuka usaha tempat pensil yang kreatif dan menarik. Akhirnya warga belajar tersebut dapat meningkatkan taraf ekonominya.
D. Sumber Dan Hambatan
Adapun sumber atau faktor yang dapat membantu kesuksesan program keterampilan tempat pensil dari stik es krim ini yaitu terdapat beberapa sekolah formal seperti, TK, yang letaknya bersebelahan dengan tempat PSBR Bambu Apus. Sehingga apabila mau menjual produk tempat pensil sangat mudah sekali untuk memasarkan atau menjualnya. Apalagi sasaran atau konsumen produk ini yaitu anak-anak kecil dan juga kalangan remaja, sehingga mereka dapat dengan mudah tertarik pada produk yang kita hasilkan. Faktor pendukung lainnya yaitu sangat mudahnya mendapatkan alat-alat dan juga bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat keterampilan ini, yaitu lokasi PSBR ini letaknya tidak terlalu jauh dari TMII.
Selain ada factor pendukung ada juga factor penghambat yang bisa menghambat proses kegiatan program ini nantinya, yaitu tingkat pendidikan para remaja yang masih rendah, kesibukan para remaja dalam mencari uang untuk membantu keluarganya, sehingga sangat sulit sekali apabila program ini untuk dapat terus dikembangkan dan menjadi usaha yang maju.

Bab II
RANCANGAN PERENCANAAN PROGRAM

Tahap Persiapan
a. Identifikasi kebutuhan atau need-assesment. Untuk membuat suatu program layanan, sudah menjadi ketentuan mutlak bahwa identifikasi kebutuhan perlu dilakukan. Dengan adanya need-assesment, memperoleh gambaran tentang kondisi masyarakat sekitar serta kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan menentukan target-target perkumpulan atau kegiatan serta pengadaan pelatihan yang sesuai serta dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Data tentang tingkat kebutuhan bisa diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi, wawancara langsung dengan masyarakat sekitar, serta dokumen-dokumen lain yang tersedia.
b. sasaran, dari identifikasi yang sudah dilakukan melihat kondisi masyarakat sekitar khusunya remaja usia 12 -18 tahun yang sebagian besar wb di PSBR ini dijadikan sasaran dalam pelatihan ini agar mereka memiliki ketrampilan dan bermanfaat untuk dirinya yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
C. Penyediaan tempat untuk berlangsungnya kegiatan pelatihan yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Dengan penyediaan tempat akan membuat peserta nyaman terhadap lingkungan yang ada.
d. Pengadaan alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan untuk memperlancar proses kegiatan yang disesuaikan disesuaikan dengan kebutuhan serta minat masyarakat.
e. Merinci dana dari penyediaan alat dan bahan, agar peserta didik dapat mengatur dana yang diperlukan dalam kegiatan ini.

UNIT PROGRAM
PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN TEMPAT PENSIL DARI STIK ES KRIM
Tempat : PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur
Siswa/WB : Paket B PSBR Bambu Apus
Keterampilan : Membuat Tempat Pensil Dari Stik Es Krim
Standar Kompetensi : Memiliki Keterampilan dan Kemampuan dalam membuat Tempat Pensil
Kompetensi Dasar : Warga Belajar Mampu Membuat Tempat Pensil dari Stik Es Krim
Materi : Membuat tempat pensil dari stik es krim
Sub materi : – Mengenalkan alat dan bahan
– Menentukan model
– Memahami prosedur pembuatan accecoris dari mutiara sintetis
– Mengenalkan cara pemasaran
Indikator : Warga Belajar mampu :
• Mengetahui kegunaan dari alat dan bahan dengan tepat
• Menggunakan alat-alat yang akan dipakai dengan baik
• Memilih stik es krim dengan baik
• Mengetahui model-model tempat pensil dengan tepat
• Memahami kegunaan apa yang dibuat dengan tepat
• Memilih model tempat pensil yang akan dibuat dengan baik
• Mengukur stik es krim dengan tepat
• Mengelem stik es krim dengan lem fox dengan teliti
• Mengkombinasi dari berbagai warna stik es krim dengan baik
• Memilih sasaran dengan tepat
• Mengetahui cara perhitungan dalam penjualan dengan baik
• Mengikuti perkembangan model yang ada dipasaran dengan baik
Alokasi Waktu : 2 x 60 menit
Alat dan Bahan : Alat : Lem fox / double tipe
Bahan : Stik es ktim berwarna
Kegiatan Pembelajaran :
Langkah pertama siapkan alat dan bahan untuk membuat keterampilan ini, alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut;
1. Stik es krim 100 buah (untuk membuat 1 buah tempat pensil), supaya lebih menarik stik es krimnya bisa menggunakan yang berwarna.
2. Lem fox/power glue secukupnya
Langkah kedua yaitu membuat tempat pensil, cara membuatnya yaitu sebagai berikut;
 Buatlah alasnya terlebih dahulu dengan menggabungkan stik es krim sebanyak 8/9 buah secara berderet

 Beri 2 buah stik es krim diatasnya yang telah diberi lem untuk memperkuat alasnya

 Setelah alasnya jadi, buat bentuk kotak dan susun diatas alasnya tadi, susun sampai stik es krimnya tinggi keatas

 Lem dengan kuat dan susunlah dengan rapi

Metode Pembelajaran : 1. Metode Demonstrasi :
Metode ini digunakan pada saat tutor memperlihatkan dan menjelaskan bagaimana cara membuat bingkai foto dari stik es krim
2. Metode Latihan/praktek :
Metode ini digunakan pada saat warga belajar mempraktekkan secara langsung membuat tempat pensil dari stik es krim. Di dalam metode ini, tutor mendampingi secara langsung warga belajar pada saat mempraktekan langsung mengenai bagaimana membuat tempat pensil dari stik es krim. Dengan didampingi secara langsung oleh tutor, maka diharapkan warga belajar akan lebih cepat dalam menguasai kompetensi yang sudah ditetapkan.
Media Pembelajaran : Alat dan bahan praktek keterampilan membuat tempat pensil
Biaya :
• Stik es krim berwarna @ Rp. 5000,00 X 2 = Rp. 10.000,00
• Lem Fox @ Rp. 9.000,00 = Rp. 9.000,00 +
Jumlah = Rp. 19.000,00
Evaluasi :
a. Bentuk : Ujian Praktek
b. Contoh : Warga Belajar mempraktekan secara langsung keterampilan membuat tempat pensil dari stik es krim yang sudah dijelaskan oleh tutor.

No Jam Kegiatan
1 09.00 – 09.15  Pembukaan,
 Perkenalan,
2 09.15 – 09.45  Memperkenalkan bahan yang akan digunakan
 Menentukkan model tempat pensil
 Memberikan contoh pembuatan tempat pensil
3 09.45 – 10.30  Mempraktekan cara pembuatan tempat pensil
4 10.30- 11.00  Memperlihatkan hasil pembuatan
 Menentukkan sasaran konsumen
 Menghitung perkiraan hasil penjualan
 Penutup
Jadwal Kegiatan :

Bab III
PROGRAM MONITORING

A. Latar belakang monitoring
Guna melihat kendala atau peluang dalam kegiatan terpadu maka monitoring program keterampilan membuat tempat pensil dari stik es krim sebagai alat kontrol dan pengendalian program mulai dari proses perencanaan, implementasi, output dan outcome yang diharapkan. Oleh karena itu untuk mewujudkan kesesuaian antara perencanaan dan proses serta hasil program dibutuhkan adanya program monitoring dengan menggunakan suatu aturan, ukuran dan kriteria sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaaan atau perencanaan.
B. Tujuan
Program monitoring keterampilan tempat pinsil bertujuan untuk meninjau, dan memantau sejauh mana proses dan hasil dari keterampilan tempat pensil . Sehingga hasilnya dapat dijadikan bahan masukan dalam menentukan kebijakan dan program strategis berikutnya.
C. Langkah-langkah melaksanakan monitoring
1. Berlokasi di PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur
2. Menentukan sasaran yaitu Warga Belajar PSBR Bambu Apus
3. Menentukan komponen yaitu mengetahui pelaksanaan program pelatihan ketrampilan
4. Menentukan rancangan program
5. Pengambilan keputusan
D. Waktu Monitoring
Waktu pelaksanaan kegiatan : 15 Mei 2012
Pkl. 09.00 – 11.00
Waktu memonitoring : 15 Mei 2012
Pkl 09.00-12.00
E. Tempat
Di PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur. Jl. Panti sosial (PPA) no.1 Rt.06 / 01, Kel.Bambu Apus, Kec. Cipayung. Jakarta Timur. 13890
F. Prinsip Penyusunan Program Pengawasan.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas diperlukan serangkaian kegiatan yang terencana, terarah, serta berkesinambungan. Program pengawasan disusun dengan maksud memberikan penjelasan atas pertanyaan sebagai berikut:
1. Why : Mengapa kegiatan pengawasan dilakukan ?
2. What : Apa tujuan serta sasaran pengawasan ?
3. Who : Siapa yang terlibat dalam pengawasan tersebut ?
4. Where : Dimana pengawasan itu dilakukan ?
5. How : Bagaimana pengawasan itu dilakukan ?
6. When : Kapan pengawasan itu dilakukan?

G. Fungsi penyusunan program pelaksanaan monitoring.
1. Mempermudah dalam pelaksanaan program monitoring yang dilakukan oleh supervisor.
2. Dapat mengetahui mengapa kegiatan pengawasan tersebut dilakukan.
3. Mengetahui dan dapat memfokus atau terarah pada tujuan yang ditentukan dan sasaran pengawasan yang dilakukan.
4. Sasaran yang dimonitoring dapat jelas dan mengetahui siapa saja yang terlibat dalam pengawasan.
5. Kegiatan program monitoring sudah terjadwal dan diberikan petunjuk bagaimana pengawasan dilakukan.
6. Mengetahui kapan pengawasan tersebut dilakukan, sehingga dapat tepat dan menghemat waktu.
7. Hal ini semua dalam melakukan penyusunan pelaksanaan monitoring dapat menjadi program monitoring dan evaluasi yang sebagai landasan kerja supervisor.
Bab IV
INSTRUMEN MONITORING

A. Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan monitoring
1. Check list
Check List merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup faktor-faktor yang ingin diselidiki (Bimo Walgito, 1985:150). Check list merupakan daftar yang berisi unsur-unsur yang mungkin terdapat dalam situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang diamati (Depdikbud:1975:56). Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa check list merupakan salah satu metoda untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi pernyataan dan pertanyaan yang ingin diselidiki dengan memberi tanda cek oleh individu/kelompok.
2. Cara menyusun instrumen
Langkah-langkah dalam menyusun instrument merumuskan tujuan, membuat kisi-kisi, membuat butir-butir instrumen, dan menyunting instrumen. Instrumen yang telah tersusun perlu divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitasnya.
a. Identifikasi variable
b. Jabarkan variabel menjadi sub variable
c. Cari indikator dari setiap sub variabel
d. Rumuskan menjadi butir-butir instrument
e. Lengkapi dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar
B. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dalam program pelaksanaan pelatihan jurnalistik angket dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral, sampai ke yang paling positif.
Instrumen skala Likert Sikap terhadap pelatihan ketrampilan di PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur.
Instrumen Peserta Pelatihan ketrampilan membuat tempat pensil dari stik es krim
No Pernyataan SB B KB
1 Penyampaian materi diterima dengan baik oleh peserta.
2 Peserta mampu memahami materi pelatihan dengan baik
3 Peserta menguasai materi yang diberikan oleh fasilitator dengan baik.
4 Peserta mengenal peralatan serta fungsi membuat tempat pensil
5 Peserta mampu mengingat alat dan bahan dalam pembuatan tempat pensil dengan tepat
6 Peserta mampu menyebutkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan tempat pensil
7 Peserta mampu memilih bahan dan alat pelatihan dilakukan dengan baik.
8 Peserta mampu mengingat teknik mengukur yang diajarkan dengan baik
9 Peserta mampu mempraktekan mengukur stik es krim dengan baik
10 Peserta mampu mengingat teknik dasar menyusun stik es krim sintetis dengan benar
11 Peserta mampu mengkombinasikan warna dalam pembuatan tempat pensil dari stik es krim dengan baik
12 Peserta mampu mengingat teknik yang dipelajari dengan baik
13 Peserta mengetahui langkah-langkah dalam membuat tempat pensil dari stik es krim dengan baik
14 Peserta dapat menerapkan mempraktekan membuat tempat pensil dengan baik
15 Mampu menyelesaikan tempat pensil dengan baik
16 Mampu mengajarkan teknik yang dipelajari kepada orang lain dengan baik
17 Hasil produk dapat bermanfaat oleh peserta.
18 Peserta mampu mempromosikan hasil dari pelatihan dengan baik
19 Peserta mampu menyebarluaskan hasil dengan baik.
20 Efektifitas kehadiran peserta didik
Keterangan:
SB = Sangat Baik
B = Baik
KB = Kurang Baik
Bab V
PENUTUP

A. EVALUASI
Kegiatan pelatihan ketrampilan membuat tempat pensil dari stik es krim pada 15 Mei 2012 yang diikuti hanya 10 orang peserta didik. Proses kegiatan ini sangat berjalan dengan lancar, peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan tempat pensil. Peserta didik sangat antusias dalam kegiatan ini, kegiatan ini sanggat bermanfaat untuk mereka dalam meningkatkan taraf hidupnya. Dalam memasarkan barang peserta didik tidak mengalami kesulitan, karena sasaran dari penjualan tempat pensil adalah teman-teman sepermainannya dilingkungan sekitar.
B. Tindak Lanjut
Warga belajar mampu membuat sendiri dan memasarkan tempat pensil yang dibuat sendiri. Bahkan mampu mengembangkan bentuk, model, warna, dan hiasan tambahan pada tempat pensil yang telah dibuat. Serta mengajarkan kembali ilmu yang sudah didapat kepada orang lain.

C. Kesimpulan
Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik, dan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Tujuan yang diharapkan sudah tercapai dan tidak adanya kendala apapun dalam kegiatan ini.

Lampiran

Jadwal Pelatihan ketrampilan
Hari Pukul Kegiatan
Selasa 09.00 – 11.00
Pelatihan ketrampilan membuat tempat pensil dari stik es krim.
No. Jenis kegiatan pelaksanaan Tahap pelaksanaan Hambatan yang terjadi Usaha penanggulangan keterangan
.1. Pelatihan ketrampilan membuat tempat pensil dari stik es krim 15 MEI 2012 – Menyiapkan program
– Merinci dana
– Pemgumpulan data
– Proses pelaksanaan
Tidak ada Tidak ada Tujuan tercapai